22 November 2013

Nota Kecil Buat Sang Peri.


Dalam kesibukan kita mengejar bahagia, kita terlupa sebentar dengan kebahgiaan yang kita pernah ada. Bersama, bertiga.

Masih ingatkah kalian kita sering ada untuk kita? Momen-momen kecil sejak tiga tahun lepas yang takkan pernah aku lupa. Kali pertama kita ketemu di Frinjan. Sejak itu, kita selalu bersama dan kalian sudah aku anggap sebagai darah daging sendiri. Bila setiap kali habis mana-mana acara, kita sama-sama mengelilingi kota, mengganggu kakak yang sedang bawa kereta, menyakat babang dengan setiap perempuan yang dia jumpa, makan aiskrim, cuci mata lihat pondan, pusing tasik, mengganggu manusia sedang sibuk bercinta, melihat bintang, bercerita segala kisah kita, makan tak ingat dunia, waktu di mana kita cuma ada kita.

Aku dan ketakutan yang tak pernah hilang, takut kehilangan orang-orang yang selalu dekat denganku.  Bila mana hati salah seorang daripada kita mula dicuri seorang laki-laki yang pernah dekat dengan kita, aku mulai bimbang. Sedang dalam masa yang sama hatiku sendiri sudah dicuri seorang laki-laki.

Tidak apa untuk aku, tapi sesuatu untuk kamu. Aku dan rasa tamak ingin membolot setiap rasa sayang dari kalian berdua, perasaan ini terlalu sukar untuk aku sendiri gambarkan. Berlaku tidak adil pada orang-orang kesayangan bererti aku tidak sepenuhnya menyayangi kalian.

Rasa cemburu tak pernah habis. Tak pernah sikit pun habis. Jealousy, insecurity. Setiap hari, rasa yang sama datang. Sedang aku tahu kita tak pernah sekali pun buang kita.

Aku lupa yang kalian berdua bukan sepenuhnya milik aku. Aku juga.

"Kadang-kadang kita tak berniat untuk abaikan orang, bahagian yang ada dah diambil oleh orang lain, sayang masih ada dan takkan pernah hilang, cuma masa dan perhatian yang pernah ada mungkin berkurangan." - Hana Ahmad, 2013.


P/s: Awaaa, saiaa sayyiang awaaa!

Yang mengada-manja-kuat merajuk-cemburu bersepah-tamak haloba,
Dedek.

1 comment:

Wadi AR said...

kosong je blog ni. hurmm. nak warna warni macam dulu.