Menjalani Februari sebagai Gadis Murung.

Setelah sebulan berperang dengan rasa, saat kesedihan sedang elok berumah di dalam selimut tempat aku beradu, aku belajar daripada kejatuhan. Tiada keseronokan yang kekal, yang tinggal cuma jasad seorang gadis murung, yang sedang melepas pergi kenangan singkat yang dipinjam Tuhan.

Antara rasa sakit dan kecewa, aku memilih untuk terus hidup dalam kenangan dan angan-angan serta kepercayaan yang utuh, kita sentiasa ada. Kekuatan yang dipinjam Tuhan sedikit sebanyak mulai goyah. Bila secebis kekuatan ini mulai haus, habis. Aku sendiri yang akan pergi.

Melepas pergi orang-orang yang kita sayang dengan seikhlasnya, saat mereka tidak lagi perlukan kita, adalah pelajaran penting untuk bulan ini.