18 December 2014

Surat Terakhir 2.0

Saat aku karang surat kedua buat kamu wahai laki-laki, kali ini aku sedang dalam dua kondisi, separuh bahagia dan separuh lagi kecewa.

Setelah kau hilang, bawa diri. Aku hidup berbekalkan rasa percaya, seperti yang pernah kau katakan awal dulu, 'aku rasa apa yang kau rasa'. Rupa-rupanya hati perempuan tak pernah kuat melawan pikiran-pikiran jahat yang datang waktu dia lagi sendiri. Selepas setahun, kita ketemu, malangnya aku telah duluan pergi bersama laki-laki lain yang datang dan kirimkan aku sajak-sajak berisi kepastian yang selama ini tak kau suapkan padaku.

Ada kekecewaan yang hadir saat kau ungkap, 'aku mahu selalu dekat dengan kau, jadi pemerhati, pendamping saat kau perlu aku'. Maafkan aku, bila aku cuma bisa membalas setiap kata dengan air mata. Kita tak akan pernah hilang kita. Aku masih simpan kenangan tiga tahun bersama. Tentang kita dan unicorn-unicorn belaan kita. Malam, adalah jambatan cerita bilamana kau bertukar watak menjadi seorang penglipur lara dan aku adalah pendengarmu paling setia. 

Istimewanya kau di hati aku dan sampai sekarang masih ada ruang kosong yang aku tinggalkan, sahabat. Berbahagialah dengan kenangan manis singkat yang kita pernah ada. Ada kegembiraan lain tertulis sedang menanti kau di hadapan sana.


March 2014.





Sekecil kecil rasa takut akan kehilangan kau secara total saat seorang gadis mulai mampir, besar lagi rasa bahagia bila lihat kau pulih seperti sediakala. Be good, live happily :)
18/12/2014

1 comment:

- elina - said...

penulisan kakak sentiasa buat saya terkesan.

terima kasih.