28 July 2016


Saya kira yang tinggal pada saya cumalah kemarahan dalam dan soalan soalan tanpa jawapan yang kerap kali saya ajukan pada diri. Mungkin pada Tuhan juga.

Ada ketikanya saya takut untuk berlebih lebihan dalam bersoal jawab dengan Tuhan, bimbang secara tak sengaja menyalahkan Tuhan atas segala perancangan-Nya.

Dalam hal saya, kenanganlah yang paling kejam. Ia tak pernah serik untuk menarik saya kembali ke titik mula perjalanan saya.

Hari ini saya bangun dengan rasa kesedihan yang masih tersisa. Mimpi adalah sahabat baik kenangan. Ia bersatu dengan kesakitan dan menghidupkan rasa yang terus terusan saya kuburkan dahulu.

Kesedihan, dengan senang hati kembali mendapatkan saya.

Dan hari ini, saya kalah lagi.

Khamis, 5.51 pagi.

No comments: