03 May 2016

Perpindahan.


Dari filem Manusia Setengah Salmon, adaptasi daripada buku humor tulisan Raditya Dika, saya belajar erti sebuah perpindahan. Barangkali selama kita terbiasa dengan rumah yang kita diami, kita sering takut untuk melakukan satu perubahan dalam kehidupan. Berpindah ke tempat baru.

Ada rumah yang kita diami sejak kecil, sejak kita di rahim ibu. Kita terlalu selesa dengan ruang kita. Di setiap sisi rumah ada terdiam memori yang kita lakarkan di dinding, di atas meja juga di celahan lemari.  Pada setiap pelosok rumah, ada jiwa yang kita tanamkan, ada momen jatuh bangun yang kita semat dalam ingatan.

Dalam hidup, tak sekali-dua, kita tetap perlu berlalu dan melepas pergi bahagian - bahagian kecil demi menuju perjalanan meniti kehidupan abadi. Kata orang, jangan kerana kita terlalu dirantai kenangan kita tetap tinggal di rumah usang sendirian.

Sedang kita berperit-lelah, bertukang membaiki paip dan aspal yang rosak, menutup dinding retak yang tak lagi dapat memeluk kita selamat, mencantas lalang semak di halaman; ada rumah sedang naik gah di seberang jalan.

Barangkali, pada yang lain, rumah baru lebih aman.

Langsung saya kemaskan pakaian. Tinggalkan kenangan dan mendiami rumah baru di seberang jalan. Sehari berlalu, saya masih cuba menyesuaikan diri. Sebulan berlalu, rupanya saya masih saya yang dulu. Mereka ingatkan saya, dalam sebuah perpindahan adalah penting untuk kita tahu erti sabar. Adjusting, it takes time.

Dan di rumah baru, saya belajar meyelusuri jalan ke kedai sendirian. Tidak lagi saya berpaut dan meminta - minta untuk dibantu. Bila - bila saya tak perlu, bila - bila saya perlu, tak kira masa, saya menziarahi Tuhan dirumah-Nya. Dalam sujud tenang dan bicara panjang, Tuhan peluk saya dalam rahmat-Nya.


I'm struggling real hard to live. Takpa, Tuhan ada.


No comments: