Ketika alunan suara Is bergema, dalam ratusan lautan manusia; mataku cuma terpaku melihat satu sosok yang terlalu aku rindukan.
"Ku cari kamu dalam setiap malam
Dalam bayang masa suram
Kucari kamu dalam setiap langkah
Dalam ragu yang membisu
Ku cari kamu dalam setiap ruang
Seperti aku yang menunggu kabar dari angin malam.."
Redup matanya
Senyum manisnya
Bau keras dari kretek Surya kegemarannya
Ketika kedengaran lagu 'Resah' mula dimainkan, aku masih tekun mencuri pandang sosok sama yang sedang bersandar berdekatan denganku.
"Aku ingin berdua denganmu, tapi aku hanya melihat keresahanmu.."
Sedang aku leka dibuai lembut suara Is, ada yang mendekat, tersenyum, seiring bernyanyi kecil, bersama, di sisiku.
"Akhirnya malam tiba juga
Malam yang kunantikan sejak awal
Malam yang menjawab akhir kita
Inikah akhir yang kita ciptakan.."
Dan malam itu, seorang perempuan tidak lagi dipeluk kesedihan.
"Lalu mataku merasa malu, semakin dalam, ia malu kali ini.."
3 Disember 2016, Bentley.
Let's hope, this time round, it works, Boo.
Miluju tebe.
No comments:
Post a Comment